<meta name='google-adsense-platform-account' content='ca-host-pub-1556223355139109'/> <meta name='google-adsense-platform-domain' content='blogspot.com'/> <!-- --><style type="text/css">@import url(https://www.blogger.com/static/v1/v-css/navbar/3334278262-classic.css); div.b-mobile {display:none;} </style> </head><body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar/5591682808013880391?origin\x3dhttp://kupukupulangit.blogspot.com', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

ME

♥ Chrestella Tan ♥
hates cigs. hates onions. loves green. loves chocolate. loves seeing hot dudes. loves to write. loves to read. loves LIFE. .
Loves YOU.



blog roll

Suwito
Andreas Harsono
Lia Novita
Noviandita
Robby Nugroho
Ainun Fitri
Dominika Irene
Ahmad Taufik
Fahri Salam
Budi Setiyono
Basilius Triharyanto
Siti Nurrofiqoh
Raditya Dika
Dee



recent post

Dihatimu,Hari ini, Esok dan Selamanya-Unfinnished
Tentang Mama


archives

♥December 2008
♥July 2009
♥August 2009
♥September 2009
♥October 2009



♥20081209

Tugas Deskripsikuu..

Cuaca hari ini begitu bersahabat. Matahari tak kelihatan. Angin semilir berhembus menyejukan badan. Orang-orang memulai aktivitas pagi ini, lalu-lalang sana sini. Aku dan seorang temanku memulai aktivitasku pergi ke kampus, berjalan kaki menyeberang jembatan tinggi.

Di ujung kaki jembatan terdapat sebuah meja yang terbuat dari triplek tipis bertopang krat-krat minuman. Diatas meja tersebut dijajakan berbagai majalah dan koran serta gantungan kunci dengan macam-macam bentuk. Beberapa meter setelah itu terdapat aneka kaos lucu seharga 20rb. Tepat disebelahnya terdapat penjual payung dengan berbagai macam model dan warna. Setelah mendaki 40 anak tangga,di ujung kanan jembatan ini terdapat penjual aksesoris handphone. Penjualnya seorang laki-laki tambun mengenakan kaos hitam berkerah dan celana jeans lusuh.

Di sepanjang jembatan ini ada satu bagian dimana terdapat dua anak tangga untuk menuju jembatan yang lebih tinggi. Ditangga ini setiap paginya ada seorang kakek tua yang duduk dengan bertopang dagu ditelapak tangan yang bertumpu pada kedua lututnya. Ia mengenakan kemeja garis-garis biru kehijauan dan celana panjang abu-abu yang dilipat hingga atas lutut. Disebelahnya mata kakinya terdapat sebuah peci yang dijadikan tempat untuk menampung sedekahan yang diberi orang. Ada tiga lembar uang seribuan di dalamnya. Disebelah peci tersebut terdapat sebuah kertas bertuliskan “Kakek sakit hernia dan prostat. Butuh uang untuk operasi.”

Di jembatan ini juga terdapat jualan sandal jepit merk converse. Tentunya bukan converse asli. Tak jauh setelah itu,kita akan menemukan seorang bapak tua berjualan tissue dan rokok. Dia akan menawarkan barang dagangannya pada siapapun yang lewat. Ada juga penjual majalah-majalah bekas termasuk National Geographic dan I-Arch,majalah arsitektur.

Didekat sini, kanopi-kanopi sudah terlihat bolong-bolong. Tidak memberi kesempatan matahari untuk bersembunyi, dan membiarkan hujan turun membasahi. Di bawah jembatan ini, ada sebuah sungai besar yang warnanya menghitam, sampah-sampah menggenang dan jika hujan tidak turun, maka airnya diam bisu, tak mengalir dan terkadang menimbulkan bau.

Ada seorang pengemis yang menarik perhatianku. Pakaiannya lusuh, rambutnya hanya satu centi dari kepala. Berkumis tebal. Berwajah kusam dan ekspresi wajahnya menyiratkan kemarahan. Ia menggunakan gelas plastik hijau untuk mengemis. Jika tidak ada yang memberinya uang, ia akan marah. Teriak-teriak dengan kesal memarahi orang-orang yang lewat. Terkadang aku melihatnya merokok diselingi amarah yang tiada henti.

Jembatan ini membawa banyak cerita. Bukan hanya pedagang-pedagang biasa, tetapi dibalik semua itu ada kehidupan-kehidupan yang tak terjamah orang biasa.


written at♥14:28