<meta name='google-adsense-platform-account' content='ca-host-pub-1556223355139109'/> <meta name='google-adsense-platform-domain' content='blogspot.com'/> <!-- --><style type="text/css">@import url(https://www.blogger.com/static/v1/v-css/navbar/3334278262-classic.css); div.b-mobile {display:none;} </style> </head><body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d5591682808013880391\x26blogName\x3d::butterfly.flies.in.the.sky::\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLACK\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://kupukupulangit.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_GB\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://kupukupulangit.blogspot.com/\x26vt\x3d1374428785504328993', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>



archives

♥December 2008
♥July 2009
♥August 2009
♥September 2009
♥October 2009



♥20090922

Aku-Kamu-Tuhan. [¿]

Aku tak bisa tidur. Memikirkan kamu dan Tuhan.
Aku tak bisa tidur.
Memikirkan cinta dan kita.

Kamu. Aku. Cinta. Tuhan.
Jodoh ada di tangan Allah. Tapi, aku bertanya. Allah-nya siapa? Allah yang mana? Memang berapa Allah yang ada? Setiap orang menganggap Allah-nya mereka yang paling benar. Lalu, bukankah cinta juga Allah yang menciptakan?
Disisi lain, aku percaya yang menciptakan agama ya manusia juga. Tuhan nya hanya satu. Cara menyembah Nya yang berbeda.

Lalu, aku. Kamu. Bukankah Tuhan kita, adalah Tuhan yang sama? Jika berbeda, ijinkan Tuhanku dan Tuhanmu saling mengenal. Bercengkrama dan berbicara dengan kasih, seperti Kita.

Jika hanya ada Kamu dan aku, semuanya mungkin akan lebih mudah. Namun, Kamu. Aku. Dibesarkan oleh sebuah keluarga. Keluarga yang Tuhan pilihkan, tak mungkin kita khianati begitu saja bukan? Oleh sesuatu yang katanya disebut Cinta?

Aku. Kamu. Tuhan. Perbedaan. Semua itu indah jika kita memandang dari sudut yang berbeda. Namun rel hidup yang kau tapaki, memang berada jauh dari relku. Kita berjalan menuju terang yang berbeda. Walau pendar cahayanya kadang tampak sama.

Pak tua bilang, jangan khianati Tuhanmu demi perasaan cinta. Cinta Tuhanmu lebih besar dari itu. Semoga di esok hari. . . .
Tuhanmu--Tuhanku, bercengkrama dan berbicara dengan kasih. Seperti Kita. Kita dahulu kala.


Saatnya tidur. Menemuimu, berjalan menempuh rel yang sama, menuju terang yang mungkin sama. Di dalam mimpi.

written at♥19:44