<meta name='google-adsense-platform-account' content='ca-host-pub-1556223355139109'/> <meta name='google-adsense-platform-domain' content='blogspot.com'/> <!-- --><style type="text/css">@import url(https://www.blogger.com/static/v1/v-css/navbar/3334278262-classic.css); div.b-mobile {display:none;} </style> </head><body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d5591682808013880391\x26blogName\x3d::butterfly.flies.in.the.sky::\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLACK\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://kupukupulangit.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_GB\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://kupukupulangit.blogspot.com/\x26vt\x3d1374428785504328993', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>



archives

♥December 2008
♥July 2009
♥August 2009
♥September 2009
♥October 2009



♥20090925

Pintu Terlarang, Resapi Novelnya, Hayati Filmnya

Cerita dibuka dengan pameran patung Maternal Moods,patung-patung ibu mengandung dalam berbagai pose. Gambir (Fachri Albar) menuai pujian dari rekan-rekan dan kurator. Talyda (Marsha Timothy),tampil sebagai sosok istri luar biasa. Mengutip kata-kata "Selalu ada wanita hebat dibalik kesuksesan pria."

Sosok Talyda tampil sempurna mewujudkan kalimat itu menjadi nyata. Namun penonton dikejutkan dengan hadirnya cuplikan seorang anak kecil yang terlempar diatas meja makan. Kehidupan Gambir dan Talyda digambarkan begitu misterius dengan latar pencahayaan pas-pasan,redup disana remang disini.

Alur cerita tidak teratur,loncat sana sini. Gambir yang di rumah,Gambir yang di studio,di jalan. Kecenderungan Joko Anwar yang tidak menjelaskan setting cerita di setiap film nya,dengan harapan penonton akan menganggap setting berada di negeri berantah cukup berhasil ditampilkan di film ini.

Dalam novelnya sendiri,sang penulis Sekar Ayu Asmara memadu tiga sudut pandang yang berujung pada satu cerita. Yang pertama adalah cerita seorang anak laki-laki yang menjadi korban kekerasan orang tuanya. Cerita kedua adalah cerita sentral dalam film , kehidupan Gambir dan Talyda. Cerita yang ketiga, adalah Ranti seorang reporter yang meliput seorang laki-laki yang sakit jiwa karena trauma masa kecil.

Keberadaan Herosase,tempat hiburan orang-orang yang isinya tontonan video-video candid tentang kegilaan manusia mampu menampilkan benang merah cerita yang semula tampak sulit diwujudkan dalam film.



Namun film yang menyajikan banyak adegan-adegan sadis berdarah ini menghilangkan esensi dari yang ingin di sampaikan novel buatan Sekar Ayu Asmara,bahwa seorang anak adalah kuncup yang harus disirami dengan kasih sayang supaya tumbuh dengan baik. Esensi penting itu hilang dengan alur yang berantakan dan darah yang bersimbah di film ini.

Keberadaan Herosase merupakan ide yang kreatif,namun adegan terakhir dengan Gambir di gereja yang berperan sebagai romo tanpa penjelasan seperti yang tertulis didalam novel,akan membuat penonton semakin bertanya-tanya. Saran saya,resapi dulu novelnya,lalu hayati film nya. Mungkin dengan begitu,Anda akan menemukan Pintu Terlarang dalam diri Anda sendiri.


written at♥02:45