Aku menyukai hujan. Sejak seorang temanku bilang, hujan itu menyenangkan. Menemani setia.
Aku menyukai hujan, terlebih jika hatiku sedang galau.
Rasanya, hujan itu turut menangis bersamaku.
Pernah satu waktu, aku mengadu kasih dengan seorang lelaki dibawah hujan. Dibalik payung kami berpelukan. Indah sekali. Tetapi itu sudah lama sekali.
Pernah satu waktu, aku menatap langit dengan seorang lelaki dibawah hujan. Berharap hujan itu abadi, seperti cinta kami, saat itu.
Pernah juga satu waktu, aku berdiam kehujanan. Dalam raga yang kebasahan, aku lalu menangis dalam hujan.
Tetapi, hujan juga setia ketika aku bahagia. Bersama teman-temanku kami berteduh dalam hujan, yang menyatukan kami dalam kebersamaan yang jarang.
Ada saat lain lagi, ketika anjing tetangga yang enggan pulang selalu diam didepan pagar rumahku, ayah tak pernah mengijinkannya masuk. Tetapi ketika hujan deras, ayah mengijinkan anjing itu masuk dan berteduh di dalam.
Hujan. Seperti sahabat. Setia menemaniku, lebih dari siapapun.